Bentenan, Batik khas Minahasa

Diposting oleh Oktavianti Liwoso , Selasa, 30 Maret 2010 23.36






Anyway Busway, soal kain Bentenan ini, berasal dari desa Bentenan yang terletak di Pantai Timur Minahasa Selatan. Kain ini ditemukan dan terakhir ditenun pada tahun 1900an.Waah...lama ajaa. Dan yang bikin "sedih" literatur tentang hal ini kebanyakan dibuat oleh orang asing dan koleksinya juga banyak berada di musium luar negeri seperti di Belanda dan Jerman.



Hari ini ibu gaya, pake baju baru, cieee.....Beberapa bulan lalu dapet oleh-oleh kain "batik" Bentenan dari Minahasa. Warna-warnanya cenderung cerah. Dikasih 3 kain (ijo, pink dan kuning , semuanya ngejreng), baru 2 yang ibu jadiin baju. Satu lagi penjahitnya nggak sempet katanya.


Pada masanya, kain tenun Bentenan ini salah satu kain yang sangat tinggi mutunya di dunia. Selain karena teknik pembuatannya yang tanpa sambungan, cara membuatnya juga ribet loh. Pake upacara ritual segala. Kain ini juga memiliki motif yang baku, semuanya ada 7 motif. Salah satu yang motifnya adalah motif Koffo Sangihe Talaud yang ibu pake. Tuh yang ijo. Yang pink nggak kefoto. Nah itu si kuning yang belum kejait. Lagi mikir dulu mau dibikin model apa.




Adalah Yayasan Karema (Kreasi Masyarakat Sulawesi Utara), salah satu pihak yang juga mencoba mempopulerkan kain ini. Karema sendiri merupakan pemimpin spiritual peremuan pertama Minahasa.Dalam perannya sebagai pemimpin rohani, Karema lah yang mensahkan perkawinan Toar-Lumimuut, nenek moyang/cikal bakal orang Minahasa. Begitchu ceritanya.



Kainnya licin dan adem. Kalo di ruang AC jadi tambah dingin. Harga nggak tau, soalnya oleh-oleh hihihi....
Nah mumpung lagi tren batik, gimana kalo kita cobain juga kain-kain dari daerah lain. Salah satunya ya bentenan ini.

0 Response to "Bentenan, Batik khas Minahasa"

Posting Komentar