Batik di Indonesia

Diposting oleh Oktavianti Liwoso , Selasa, 30 Maret 2010 23.47


Wilayah pembatikan di Indonesia dibagi menjadi dua wilayah yaitu Batik Pedalaman dan Batik Pesisiran. Wilayah pedalaman terdiri dari Yogya dan Solo sedangkan wilayah pesisiran terdiri dari Banten, Jakarta, Indramayu, Cirebon, Pekalongan, Lasem, Madura, Sumatera dan daerah lain di luar Yogya dan Solo.

Motif batik pedalaman banyak dipengaruhi oleh budaya dari India, bersifat simbolik dan biasanya menggunakan warna sogan (coklat), biru, hitam, dan cream.

Motif batik pesisiran banyak dipengaruhi oleh budaya Cina, Eropa, Timur Tengah dan sedikit pengaruh India. Bersifat naturalis dan biasanya menggunakan warna yang cerah seperti merah, biru, kuning, hijau dan warna cerah lainnya.






Belajar Membatik di Museum Textil
Museum Textil memiliki pendopo batik yang terbuka untuk umum. Museum textil yang berlokasi di Jalan KS Tubun, Tanah Abang, merupakan bangunan kuno didirikan sekitar abad 19. Dilengkapi dengan kebun pewarna alami yang berguna bagi para peminat batik dengan mempergunakan pewarna alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pendopo yang terbuat dari bangunan kayu dengan konsep natural lighting dan sirkulasi udara natural, dikelilingi oleh kebun yang rindah membuat suasana belajar membatik menjadi lebih santai. Ada beberapa tenaga pengajar yang dengan sabar membimbing peserta belajar batik. Metode yang diberikan juga cukup sederhana sehingga mudah dimengerti oleh setiap orang. Program ini dilakukan agar memberikan motivasi bagi masyarakat umum khususnya generasi muda Indonesia untuk berminat mempelajari budaya membatik yang telah menjadi kebanggaan bangsa sejak dahulu. Menurut pengurus pendopo Batik Ibu Ida, hampir mayoritas peserta kursus batik di museum textil adalah orang asing khususnya orang Jepang dan Korea. Ada beberapa peserta kursus batik dari Jepang setelah menyelesaikan masa kursus di museum textil mereka membuat inovasi berupa desain perpaduan antara motif tradisi Indonesia dan motif batik Jepang. Tidak sedikit yang membuka kelas batik di negeri Sakura. “Masyarakat Jepang sangat menyukai karya batik dan mereka sangat antusias dan sabar menekuni keterampilan ini” tutur Mari Ishimura yang pernah mempelajari teknik membuat batik selama dua tahun di Indonesia. Saat ini Mari membuka kursus batik di Osaka yang bernama “Pawon”, sebuah kosa kata bahasa Jawa yang artinya dapur. Jika bangsa lain begitu menghargai tradisi leluhur ini mengapa kita sebagai kaum muda Indonesia tidak tergerak untuk lebih menghargai batik sebagai warisan leluhur yang patut kita banggakan sebelum tradisi ini diklaim oleh bangsa lain

0 Response to "Batik di Indonesia"

Posting Komentar